drift away
15 oktober 2011
HOLAAAAAA~
jadi tanggal 15 oktober kemaren ada dua temen gue yang ultah :D
si kembar gokil yaitu dita & dini

sehari sebelom itu gue& dana ke arion beli kado. malemnya gue bungkus tuh...sampe begadang.

buat dini, gue kasih diary.buat dita gue kasih binder ama fotonya dia gitu, aib semua wkkk

jam 7 gue kesekolah buat bultang ama dana&.....raket gue ketinggalan dirumah HAHAHAHAHA bego sumpah. jadi dianterinlah itu raket kesekolah. sukses&lancar jaya gue sama dana jam 9 keluar bultang dan ketemu zahra.
tau ga kita rencanain apa?
iyap, kita rencanain surprise party gitu buat mereka. participant: tya, sisi, zahra, gue, dana. terus kita bertiga ngendon di tk, lamaaaa gitu ampe tya dateng. pas tya udah dateng kita rencananya pengen ngerjain sisi wkwk-_-tapi ternyata gagal soalnya ktnya nyokapnya mau pergi. so yasudahlah gue langsung minta jemput&kita cabut kerumah.
dirumah gue....keseruan mulai pas dana masuk ke kantong tidur dan menjadi kepompong.

gila dia emang wkwk. zahra tuh pokoknya doyan banget ngisengin dana. sampe akhirnya dia baru mau keluar pas mbak gue bawain kentang&nugget.
karena dini rencananya gue kasih kotak sepatu yang isinya mentos, kita pun berencana menyamakan status dita dengan kardus berisi post-it tulisannya "KOPONG" ...dasar gila.
skip aja sampe kita jalan. kita tuh pokoknya udah masuk2 gang dan kita.... hilang orientasi kayak orang pedalaman disuruh nyari alamat grand indonesia. sampe akhirnya kita ngira kalo kita bentar lagi udah mau nyampe rumah dini & dita terus kita bilang ke pak katiman (supirnya dana) buat berenti. pokoknya kita sotoy gitudeh sampe pak katiman ngomong
"GILA LU! masih jauh!"
unexpected banget bakal ngomong kayak gitu. ternyata emang bener kita sotoy, itu masih jauh tai....so yaudah kita berenti di parkiran deket rumahnya dinidita. terus kita nelpon nyokapnya minta tolong nyuruh ditadini ke rumah depan. walhasil kita ngibrit dari ujung jalan sampe masuk ke tempat asinan, eh ternyata ketauan.
sesuai rencana, kalo ketauan kita masuk rumah itu kita cuman nyanyiin buat dita (dengan maksud tertentu yaitu bikin dini nangis-_-) tapi kalo benerbener ga ketauan yowes nyanyi buat duaduanya. karena ketahuan.... ya kita nyanyi buat dita. terus pas tengahtengah nyanyi si dini nanya "gue nggak?" pake nada miris gitu eh sama gue malah gue bales "loh emang elo ultah?" HAHAHAH sabarya.

peniupan lilin :3
  
pas lagi buka kado, haha ngakak abis. dini mukanya miris gitu waktu tau hadiahnya dita lebih 'menyenangkan'. sampe (gue lupa siapa yang bilang) ada yg bilang "wah taun depan kayaknya dini bakal bergaya ala dita nih supaya dikasih hadiah beginian."
HAHAHA sabarya dinno:)

moment terlawak adalah pas dini pengen naro hadiah dari sisi atau tya gitu (gue lupa-_-), di lemarinya. karena dia mau naro hadiahnya diatas dia naik ke atas meja, dan pantatnya ngadep gue. spontan gue bilang,

"pantat lo wonderful din."

dini, entah karena bangga pantatnya dibilang wonderful atau sedang merasa sangat bohay, megang pantatnya dan gue..... berhasil motoin pantatnya itu HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA sumpah itu ngakak separah parahnya ngakak.
 lu bilang ini bohay? mati aja lu

 sebagai revenge dia pun melakukan hal yang sama terhadap dita

Labels: ,

Kenapa Kita Tak Bangga Dengan Bahasa Indonesia?
Kenapa Kita Tak Bangga dengan Bahasa Indonesia?

Kenapa Kita Tak Bangga dengan Bahasa Indonesia?

Bahasa menunjukkan bangsa. Setiap bangsa pasti memiliki bahasanya sendiri, dan merasa bangga dengan bahasa mereka. Bahkan mereka berusaha keras untuk memperkenalkan bahasa bangsanya ke forum-forum international. Meskipun mereka tahu bahwa bahasa Inggris telah menjadi bahasa Internasional yang banyak dipakai oleh masyarakat dunia dalam berkomunikasi. Kebanggaan itu akan terlihat ketika mereka bernarsis diri dalam blog mereka seperti para peserta didik saya yang sangat bangga dengan sekolahnya. Lihatlah wajah-wajah mereka dalam foto di atas!

Saya tertegun sesaat, ketika salah satu sahabat saya bercerita tentang kunjungannya ke beberapa negara di Eropa. Orang Perancis sangat bangga dengan bahasa nasionalnya. Setiap turis asing yang melancong ke negerinya akan diarahkan untuk mengenal, dan mengerti bahasa Perancis. Begitupun dengan orang Jerman, dan Swiss. Berbeda sekali dengan negeri yang kita cintai ini. Kita justru lebih suka berbahasa Inggris daripada bahasa sendiri. Para turis asing yang berwisata ke negeri ini tidak kita arahkan untuk mengenal, dan mengerti bahasa Indonesia. Jarang sekali saya temui, ada turis asing dari manca negara yang langsung diajarkan bahasa Indonesia oleh guide atau pemandu wisata di negeri ini. Misalnya dengan kata-kata, “Hai apa kabar?” atau “Selamat datang di negeri impian dan negeri surgawi Indonesia”.

Hal yang lebih menyakitkan lagi, para guru di sekolah RSBI diminta menyampaikan materi pelajarannya dalam dua bahasa (Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia), dan kalau bisa bahasa Inggrisnya lebih ditonjolkan ketimbang bahasa Indonesia, karena sekolah sudah diharuskan untuk bertaraf internasional dengan menguasai bahasa Inggris. Padahal tidak seperti itu seharusnya penerapan bilingual dalam pembelajaran di sekolah.

Bahasa hanya sebagai sarana saja menyampaikan pesan. Jadi, bila seorang guru ingin pesannya sampai kepada para peserta didik, gunakanlah bahasa Indonesia dalam menyampaikan materinya, dan bukan memakai bahasa Inggris yang terlihat keren didengar, tetapi tidak dipahami pesannya oleh peserta didiknya. Oleh karenanya, penerapan dua bahasa (bilingual) di sekolah-sekolah kita, terutama sekolah RSBI/SBI harus dievaluasi segera agar supaya generasi penerus bangsa ini bangga dengan bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia harus terus dipakai dalam dunia pendidikan kita. Posisinya tak boleh tergantikan dengan bahasa internasional. Bahasa Indonesia harus terus berkembang, dan dikembangkan oleh para guru di sekolah agar kesusastraan terus bermetamorforsis mencapai keindahannya. Bahasa Indonesia harus menjadi bahasa resmi di negeri sendiri dalam hal berkomunikasi. Dia harus menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

Sebagai sarana komunikasi, bahasa juga mampu membangun keterampilan berkomunikasi, keterampilan menyampaikan pendapat, gagasan, dan pandangan dalam menyikapi suatu persoalan yang dihadapi dalam kehidupan pada era global ini. Keterampilan seperti itu tentu sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan zaman.Tak Terkecuali, para blogger yang telah memiliki blog sendiri di internet, dan mengelolanya secara mandiri.

Kenapa kita tak bangga dengan bahasa Indonesia?

Dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini, blog berhasil merebut perhatian masyarakat dan menjadi trend yang sangat digemari, terutama di kalangan pengguna internet. Atas dasar itu, banyak lembaga menyelenggarakan lomba blog dengan maksud untuk memberikan penghargaan kepada pembuat blog yang bernilai unggul, baik dari sisi artistik, informatika, maupun kemanfaatan isi yang termuat di dalam blog tersebut.

Lomba itu diadakan untuk membiasakan diri para blogger agar mampu menulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan begitu seorang blogger akan memiliki peran tersendiri dalam mempublikasikan khasanah ilmu, dan kesusastraan Indonesia di ranah maya.

Para pengelola blog atau blogger seharusnya bangga dengan bahasa kita. Kebanggaannya itu harus dipublikasikannya dalam bentuk tulisan atau postingan di blog yang senantiasa mencerminkan kebanggaan dan kecintaan kepada bahasanya sendiri. Berusaha untuk menyuguhkan informasi yang dapat dipahami dan dimengerti dengan bahasa Indonesia yang mudah dicerna oleh siapa saja para pengguna inernet (netter) yang membaca blognya itu.

Kenapa kita tak bangga dengan bahasa Indonesia? Jawabnya, karena kita tidak membiasakan diri menulis dan membaca dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Oleh karena itu, peran guru TIK sangat penting agar mampu mengarahkan para peserta didiknya untuk mampu menulis dalam blog mereka dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Sebagai seorang pengajar mata pelajaran TIK di SMP, hal di atas itulah yang saya lakukan. Saya pun mengumpulkan alamat link blog peserta didik dalam sebuah blog di http://materi-tik-smp.blogspot.com/. Dengan begitu, saya bisa memantau tulisan-tulisan mereka, dan mengambil tulisan terbaik untuk diterbitkan dalam majalah sekolah yang bernama GEMA SMP Labschool Jakarta. Mari bangga berbahasa Indonesia.

Artikel ini juga saya publikasikan di sini.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

sumber: http://wijayalabs.com

Labels: