drift away
mai
ok maybe this is a pointless rant but i want to type it out just because i need to get this out of my system before i officially start my exam cramming session

and i'm classifying this as a rant because i'm typing this out because this is my blog and my place to vent and i'm not (not-so-)subtly hinting at the people "mentioned" below to read this whole post okay it's my time to vent after so long and i'm not going to apologize for this

idk i'm not usually one to cry over sentimental friendship things because i guess i have grown less empathic from all of my previous weeny fights but sometimes it just hurt you how people are leaving you for others in a fking obvious way especially when you've known them for years sigh

mom told me love shuts everyone out and years of friendship gets forgotten in the face of love and that is a reality you must accept. i was prepared for that actually i wasn't prepared for the fact that this person casually remade her clique list and casually said sorry like nothing is happening

i might've been okay if not from the fact that she's saying it in a very fucking ignorant way as if we were heartless insects and she has the world in her hands

i hate swearing on ppl that they'd be miserable/etc so i just hope God hears my prayers and give her some sort of enlightenment or something because this kind of people needs to understand what they have done to other people

sighs being emotional is tiring how do people cope with feelings

 the only thing that matters

Labels: ,

[29/05]
cause i've been trying way too long
to try and be the perfect song
when our hearts are heavy burdens
we shouldn't have to bear alone

so goodnight moon, and goodnight you,
when you're all that i think about.

goodnight moon: go radio, 2011

Labels: , ,

i rant about things
First of all, hai. Post short movie gue delay dulu yah ternyata harus gue ulang karena ada beberapa bagian yang rancu.

Pertama, sebenernya gue sampe sekarang masih ngga ngerti tujuan post ini apa, jadi maaf aja kalo loncat dari satu topik ke topik lain yang mungkin gaada sangkutannya. Kedua, ini murni 100% hasil pemikiran otak gue dan trust me ini murni 100% ga bermaksud nyindir siapapun dan gue ga akan minta maaf kalo lo ngerasa kesindir karena emang niatnya ga nyindir. (Newly acquired life skill: ga gampang minta maaf)

Er, gini.

Jadi pada suatu hari gue terjebak ga sengaja menemukan diri gue sendiri ngobrol sama temen-temen soal cinta (aduh dir). Problemanya adalah gue tipe orang yang lebih suka dengerin cerita orang lain di field ini karena gue ngerasa ini adalah suatu field yang privat, suatu bagian dalam diri lo yang ga gampang lo ceritain ke orang lain. Gue salut sama orang yang bisa ngomong tentang ini di muka orang banyak. Terus ada temen gue yang bilang,
Gimana ya jelasinnya. Gue bukan orang yang suka sama cewe kayak suka, otomatis gue suka apapun tentang dia gitu. Gue suka karena hal-hal kecil yang dia lakuin. Misalnya gue suka kalo dia lagi baca, atau lagi gambar. Ya gitu deh susah jelasinnya...
Selama ini gue selalu bingung karena banyak orang yang saking gilanya suka sama orang sampe apapun yang dia lakuin itu bener. Misalkan lo suka sama lawan jenis nih. Tapi sebenernya dia bukan orang yang baik banget. Dia tipe berandal yang males belajar lah, terus lo saking sukanya sama dia lo bilang "bodo mau berandal kek mau ustad kek itu ga akan meminimalin perasaan gue buat dia.". No, not for me. Gue suka ya, pertama, suka dari hal-hal kecil yang mereka lakuin. Lama-lama kayak tumbuh gitu. Dan walaupun gue udah menerima imperfection mereka, gue tetep ngasih hint supaya mereka bisa jadi lebih baik. Aneh emang, tapi ya mau gimana lagi.

Terus... hm. Soal ini nih yang udah lama pengen gue bahas.

I wouldn't go as far as to call myself depressed or (disorderly) bipolar, although I think that I'm pretty close. Gue sempet baca tanda-tanda depresi dan bipolar, dan walaupun gue ngerasa gue ngalamin beberapa dari tanda-tanda itu gue mikir kalo seandainya iya bener kalo didiagnosis gue ga akan nyerahin mental gue ke status depresi atau bipolar yang menggantung diatas kepala gue. No way in hell.

Jujur, gue takut. Ortu gue bukanlah tipe ortu yang suka anaknya lebay-lebay ngomong 'ma aku depresi' atau 'ma aku kayaknya ga bener nih' boro-boro ngomong, baru mojok sedih ga mood jawab pertanyaannya aja dia bakal nganggep itu sebagai suatu gestur kekurangajaran. Gue selalu bilang ke diri gue sendiri come on dir, you're better than this. Menurut gue hal-hal kayak gitu dateng bukan dari dorongan luar, cuma kadang mental kita aja yang udah lelah dan akhirnya bobrok. Gue nggak mau sampe kayak gitu.

Gue sebenernya anti negativitas. Terkadang emang gue suka negatif sama hal-hal tertentu, tapi gue udah mencoba sebegimana mungkin buat nyingkirin negativitas itu. Ya maklum namanya manusia, ga ada yang sempurna.

Jadi ada temen gue, dia udah ga enak banget sama sesuatu. Gue (dan beberapa temen gue) udah bilang ke dia buat lepasin aja, tapi buat beberapa alesan dia ga bisa lepasin sesuatu ini, dan akhirnya gue kesel karena dia mungkin ngga punya sifat dasar yang keras, gue berperilaku agak jahat ke dia supaya dia ada gambaran gimana sifat keras itu, dan gue antara ngerasa ga ngerasa salah jahatin dia; dia lagi butuh sebuah rumah buat berlindung dari hujan yang ga kunjung berenti, gue malah ngasih dia gubuk seadanya dengan atap bocor.

Terus pas dia ngelepas sesuatu itu dia bilang ke gue dia ngerasa bersalah, dia terus ngomong ke gue kalo dia ngerasa kalo dia yang bikin ini semua salah, tapi gue bilang ke dia untuk yang kesekian juta kalinya ngga, karena walaupun gue baru kenal dia baru-baru ini gue tau kalo dia bukan tipe orang yang bakal sejahat itu. Dia masih polos soal hal ini, dan gue ga akan nyalahin dia buat itu. Gue cuma nggak mau kalo nanti dia bakal jadi modelan anak yang suka ngunci diri dalem kamar sambil berpikiran macem-macem, walaupun gue yakin sebenernya mental dia lebih dari itu. Gue sayang sama dia, cuma kan gue bilang, sayang gue itu sayang yang menerima kekurangan seseorang dan sebisa mungkin ikut serta membantu dia mencari solusi pembenaran diri.

Gue pengen, buat sekali aja otak gue bisa ga overthink sesuatu, hati gue ga overfeel sesuatu. Karena kadang punya otak yang terlalu berpikir jauh dan/atau punya hati yang sensitif. Kadang gue suka lebay kalo diinput sesuatu yang menurut orang emang berasa, tapi di gue itu kayak berasa banget.

Semoga post selanjutnya lebih lightweight dari ini. Rant over.

Also a little playlist dari hp gue yang isinya lagi lagu yang menghibur gue kalo gue lagi merasa sedih:

little things one direction »
// you'l never treat yourself, darling, but i want you to

king and lionheart of monsters and men »
// and as the world comes to an end, i'll be there to hold your hand

wonderwall oasis »
// because maybe, you're gonna be the one that saves me

on top of the world imagine dragons »
// i coulda gave up then but then again i couldn't have cause i've traveled all this way for something

Labels: ,

momentary
Halo!! Merayakan layout baru nih wakakak akhirnya gue berhasil mengumpulkan semangat yang cukup buat bikin ini dari nol (dan btw ini baru ditest di google chrome belom di mozilla apalagi internet explorer. tapi yang terakhir gausah ya siapa juga yang mau pake itu browser satu):

iya gue tau gue nyontek pake editor tumblr salah sendiri blogger ga bikin live editor

Oke, gue cuma pengen nyampein itu doang karena gue males bikin post lain lagi. Mulai aja ya.

Gue sering kepikiran hal-hal aneh ketika gue nggak bisa tidur. Apa aja? Banyak. Kadang tentang diri gue sendiri, orang lain, sekolah, ide-ide... dan yang paling pengen gue ga inget, masa lalu. Gue suka kepikiran mereka yang udah ga berhubungan lagi sama gue, kira-kira gimana ya mereka. Kadang kangen, biasanya jam segini suka ngobrol gara-gara belom ngantuk. Kadang ujung-ujungnya suka nyesek sendiri. Tapi ya sudah lah, mereka pasti udah bahagia sama kehidupan barunya, jauh lebih bahagia dari sebelumnya. Toh kalo orang minta maaf dan ga dimaafin udah bukan urusan dia lagi kan?

Ada satu quote yang bener-bener nyentuh gue.
“The most beautiful moments always seemed to accelerate and slip beyond one’s grasp just when you want to hold onto them for as long as possible.”
Sedihnya, itu fakta. Temen yang biasa ngobrol sama lo tiap hari dari bangun tidur sampe begadang tentang apapun pergi. Kita naik kelas, padahal kita udah pewe disitu. Kita lulus, dan ngelanjutin pendidikan tingkat selanjutnya, berpisah sama temen. Mimpi itu indah, tapi cuma bertahan satu malam. Gue selalu bertekad gue nggak akan sekalipun bergantung ke orang lain karena gue tau suatu hari mereka bakal pergi. Kayaknya di hidup gue 97% orang yang berharga buat gue menetap cuma sebentar sebelum mereka pergi.

Jadi kalo disuruh milih, mending lama tapi sakit apa sebentar tapi indah? Sampe sekarang gue aja masih gabisa milih:)

Sama sebenernya gue masih pengen curhat tentang satu hal lagi cuma kayaknya terlalu frontal dan riskan buat diumbar jadi bonus playlist curhatan tersurat lol (p.s someday i will finish this playlist i promise ini nyarinya masih agak ogah ogahan)

chasing pavements adele »
// should i give up / or should i just keep chasing pavements / even if it leads nowhere?

white blank page mumford & sons »
// you desired my attention / but you denied my affections, my affections / so tell me now where was my fault / in loving you with my whole heart

oh, calamity! all time low »
// damn, it's such a shame that we play strangers / no act to change what we've become / damn, it's such a shame that / we've built a wreck out of me

if this was a movie taylor swift »
// i was playing back a thousand memories, baby / thinking 'bout everything we've been through / maybe i've been going back too much lately

semoga next post gue bisa bahas buku-buku favorit gue!!
dan uts gue sukses gaada yang dibawah 75!!!!!
amiiin.

Labels: ,

[feb 07 2014]
probably the first and last post to contain such... er... thoughts.

gatau harus cerita ke siapa,
gatau harus mulai dari mana,
gatau harus gimana,
dan gatau kenapa.

kadang ga salah kan kalo hati udah mulai ga sinkron sama pikiran? kadang ga salah kan kalo pikiran suka menganggap hal sepele jadi besar atau hal besar jadi sepele? kadang ga salah kan kalo hati udah ngerasa cape dan pengen istirahat walopun cuma sebentar aja?

hidup itu lucu ya. orang dibilang kuat tibatiba jatoh, dibilang lemah tibatiba terbang. ketika diharapkan ga dateng, diharapkan malah ditelan bumi. cobaan datengnya emang dari yang di atas, walaupun kita bisa lulus cobaan belum tentu kita sepenuhnya bisa pulih. sama kayak minum obat, kadang enak kadang ngga, dan walaupun bisa nyembuhin ada efek sampingnya.

semuanya jadi satu disaat yang bersamaan, dan ada aja satu kerikil nyasar secara tiba-tiba di neraca yang udah seimbang. either i'm the weak one, or my shoulders are carrying too heavy a burden.


(you can only hold back the river so long.)

Labels: ,